Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, awal pekan ini, diikuti oleh penerapan auto rejection baru. Sementara, nilai tukar rupiah memiliki peluang penguatan seiring penguatan mata uang regional.
Mulai hari ini, BEI menerapkan tiga klasifikasi auto rejection simetris. Aturan ini dinilai lebih luwes dari sebelumnya, yang menerapkan auto rejection asimetris 10 persen untuk batas bawah dan 20 persen untuk batas atas. Menguatnya sejumlah bursa utama Asia, membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut bergerak positif.
Sementara maraknya pasar saham, membuat peluang penguatan rupiah semakin besar. Meski demikian, posisi rupiah belum sepenuhnya aman karena pasar valuta asing masih sangat volatil. Jika permintaan dolar Amerika Serikat, naik sedikit saja, akan membuat rupiah berbalik ke posisi negatif. Rupiah siang ini berada di level Rp 11.150 per dolar AS, melemah 50 poin dibanding pembukaan tadi pagi.
Sementara itu, harga minyak mentah turun dipicu spekulasi resesi global yang semakin memperparah ekonomi negara maju dan memangkas permintaan bahan bakar tahun ini. Permintaan minyak mentah telah turun 0,6 persen menjadi 85,3 juta barel per hari tahun ini atau penurunan pertama dalam dua tahun sejak 1983. Sedangkan sepekan lalu, harga minyak juga telah turun 11 persen
Monday, January 19, 2009
BEI Mulai Menerapkan Auto Rejection Simetris
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment