Thursday, May 28, 2009

FC Barcelona UEFA CHAMPION 2008-2009 campeón


Barcelona mengukir sejarah dengan menjadi juara Liga Champions musim 2008/09 setelah menundukkan Manchester United di final.

Barcelona memenangi duel final Liga Champions, Kamis (28/5) dinihari WIB di Olimpico, Roma melawan Manchester United dengan skor 2-0. Samuel Eto'o dan Lionel Messi menjadi pencetak gol Barca di laga itu.

Hasil tersebut memastikan dominasi Barcelona di kompetisi domestik dan Eropa musim ini. Seminggu sebelumnya El Catalan meraih dua titel La Liga Primera Spanyol dan Copa Del Rey.

Dengan kesuksesan itu, Barcelona kini mengoleksi tiga tropi juara Liga Champions, menyamai koleksi Manchester United. Dua tropi lain didapat pada musim 2005/06 dan 1991/92.

Itu artinya, Barcelona menjadi tim pertama Spanyol yang meraih tripleta gelar bergengsi dalam satu musim. Barcelona juga menyamai prestasi Manchester United di musim 1998/1999 dengan meraih treble.

Bukan hanya Barcelona yang masuk dalam catatan sejarah Liga Champions. Pep Guardiola juga masuk didalamnya.

Pelatih berusia 38 tahun 129 hari itu menjadi pelatih termuda dalam sejarah 49 tahun terakhir Liga Champions. Guardiola tercatat sebagai pelatih ketiga termuda yang berhasil mengantar timnya menjadi kampiun, setelah Miguel Munoz (Real Madrid 1960, 38 tahun 121 hari) dan Jose Villalonga (Real Madrid 1956, 36 tahun 185 hari).

Guardiola juga menjadi orang keenam yang bisa menyegel gelar sebagai pemain dan pelatih, dan menjadi orang ketiga yang bisa melakukannya di klub yang sama.

Lionel Messi juga muncul dalam catatan sejarah Liga Champions musim ini. Berkat satu gol dari kepalanya, Messi menobatkan dirinya sebagai topskor dengan sembilan gol dan berpeluang besar menyabet titel Pemain Terbaik musim ini.

felicidades, Barca!



Read More......

Tuesday, May 26, 2009

Barcelona FC Spanish La Liga Champion 2008-2009


Barcelona sudah dinyatakan menjadi juara La Liga sejak pekan lalu, tapi baru pekan ini trofi juara diangkat oleh pemain-pemain Barca. Namun, selebrasi tersebut sedikit tercoreng dengan kekalahan dari Osasuna.

Los Blaugranas keluar sebagai juara La Liga setelah rival terdekat mereka, Real Madrid, takluk 0-3 di tangan Valencia pekan lalu. Sial bagi Barca, kala itu mereka gagal melengkapi kesuksesan tersebut dengan kemenangan. Alih-alih meraih tiga angka, mereka malah kalah 1-2 di tangan Mallorca.

Pekan ini mereka kebagian menjamu tim papan bawah Osasuna. Namun, karena sudah menjadi dinobatkan menjadi juara, laga yang berlangsung di Nou Camp, Minggu (24/5/2009) dinihari WIB, ini sudah tak berpengaruh besar lagi bagi mereka.

Di depan Barca masih ada satu pertandingan yang lebih penting, yakni final Liga Champions. Pada pertandingan yang bakal dihelat di Stadion Olimpico Roma itu Los Cules akan menghadapi juara Inggris musim ini, Manchester United.

Wajar apabila kemudian Barca menyimpan sejumlah pemain intinya. Nama-nama seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez, Thierry Henry, dan Andres Iniesta disimpan untuk menghadapi The Red Devils sehingga jadilah Barca tampil dengan pemain lapis kedua.

Barca memang tak tampil jelek dan bisa menghasilkan beberapa peluang, namun tak satu pun yang berbuah menjadi gol. Sebaliknya, Osasuna berhasil membobol gawang mereka lewat sundulan Walter Pandiani, dan itulah satu-satunya gol dalam laga tersebut.

Toh demikian, kekalahan itu tak menghalangi Nou Camp berselebrasi. Di akhir laga, satu per satu pemain Barca mengangkat trofi juara. Sementara sang manajer, Josep Guardiola, diangkat tinggi-tinggi oleh pemain-pemainnya karena dialah nahkoda Barca untuk kembali menjadi juara Spanyol.

Setelah dua musim tak mengangkat trofi juara--yang mana justru lepas ke tangan Madrid--Barca memang layak untuk merayakan kesuksesan ini. Sebelumnya mereka juga berhasil merengkuh gelar juara pada Copa del Rey, dan kini tinggal satu trofi lagi yang tengah mereka bidik: Liga Champions.

sumber : detiksport.com

Read More......

Sunday, May 24, 2009

Olahraga : Wolfsburg secure Bundesliga title in style


VfL Wolfsburg are the new champions of Germany after a commanding 5-1 last-day victory over Werder Bremen earned them their maiden Bundesliga crown, with FC Bayern München obliged to settle for second spot.

Worthy performance
Two points clear ahead of their match against the UEFA Cup runners-up and enjoying a healthily superior goal difference, Felix Magath's side knew a draw would more than likely suffice, but they went about their task with unwavering focus and were in front through Zvjezdan Misimović after just five minutes. Bundesliga top scorer Grafite then weighed in ten minutes later and although Diego responded for Bremen five minutes after a Sebastian Prödl (26) own goal, Grafite (56) headed his 28th of the season and Edin Džeko (74) his 26th to allow Wolfsburg to lift the league trophy following a performance worthy of champions.

Stuttgart consolation
Had they lost, Bayern would now be celebrating as they defeated VfB Stuttgart 2-1. A Khalid Boulahrouz own goal (15) and Mark van Bommel's strike on the hour mark condemned the visitors to their first loss in ten matches, however they still held on to third place and will enter the UEFA Champions League in the play-off round next season because Hertha BSC Berlin, in fourth, succumbed 4-0 at Karlsruher SC.

Europa League
The UEFA Europa League play-off awaits Hertha as a result, while Hamburger SV will enter that competition in the third qualifying round after Piotr Trochowski's last-minute decider gave them a 3-2 victory at Eintracht Frankfurt. That lifted HSV above BV Borussia Dortmund, who could only draw 1-1 at VfL Borussia Mönchengladbach.

Arminia relegated
At the bottom, Karlsruhe's victory was not enough to stave off relegation and they will be joined in the second tier next term by DSC Arminia Bielefeld, following their 2-2 stalemate with Hannover 96. FC Energie Cottbus triumphed 3-0 over Bayer 04 Leverkusen and face a play-off with the team that finishes third in the 2. Bundesliga. Elsewhere, TSG 1899 Hoffenheim earned themselves a late 3-2 success at FC Schalke 04 while 1. FC Köln and VfL Bochum 1848 drew 1-1.

source : uefa.com


Read More......

Ekonomi : Tetapkan Harga Dasar Kedelai


Perajin tahu tempe yang tergabung dalam Primer Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Primkoppti) minta pemerintah mengeluarkan kebijakan harga dasar terhadap kedelai guna menjamin kelangsungan hidup usaha mereka.

"Paling dikhawatirkan perajin yakni fluktuasi harga, seperti terjadi tahun lalu banyak pengrajin tutup usaha akibat harga beli tidak menentu, makanya perlu harga distandarkan," kata Ketua Primkoppti Jakarta Selatan Sutaryo di Jakarta, Sabtu (23/5).

Selain menguntungkan bagi perajin, kata Sutaryo, harga dasar memberikan jaminan kepada petani kedelai di Indonesia sehingga tidak perlu khawatir harga jual anjlok disaat panen raya tiba.

Para petani sangat cemas soal harga terutama saat panen raya tiba sebab biasanya cenderung turun ke tingkat paling bawah. "Namun, bila ada harga dasar dapat menyanggah supaya tidak ambruk," kata Sutaryo.

Dengan harga yang terjamin, petani akan semakin termovitasi menanam kedelai, dengan demikian akan mendorong produksi dalam negeri meningkat sehingga impor bisa dikurangi.

"Saat ini produksi kedelai petani kita hanya sekitar 400 ton per tahun, hanya mampu penuhi 20 persen dari total kebutuhan kedelai nasional yang mencapai 2,2 juta ton per tahun," kata Sutaryo.

Sebanyak 1,8 juta ton masih dipenuhi dari kedelai impor beberapa negara seperti Amerika Serikat guna memenuhi konsumsi kedelai nasional yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk makin cepat. "Kedelai saat ini bukan hanya untuk industri pembuatan tahu tempe saja, tetapi makin beragam seperti susu dan berbagai produk makanan lainnya, ini mendorong permintaan dalam negeri makin tinggi, makanya sudah saatnya pengembangan kedelai dipacu dengan memberi jaminan harga secara layak,"kata Sutaryo.

Harga kedelai di pasaran dalam negeri saat ini berkisar Rp 6.600 hingga Rp 6.700 per kilogram (kg), membaik bila dibandingkan pertengahan tahun 2008 lalu yang sempat melonjak Rp 8000-10000 per kg.

sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com

Read More......

Olahraga : Shakhtar Donetsk Juara Piala UEFA 2008-2009


Shaktar Donetsk, membuat kejutan di Piala UEFA. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, klub asal Ukraina itu mengangkat trofi bergengsi Eropa.

Stadion Sukru Saracoglu di Istanbul menjadi saksi sejarah, saat Shakhtar berhasil mengalahkan tim Jerman Werder Bremen 2-1, Kamis (21/5/2009). Dua pemain asal Brasil, Ilsinho dan Jadson menjadi penentu kemenangan Shakhtar dengan gol-gol yang mereka sumbangkan.

Sejak awal, tanda-tanda kemenangan Shakhtar telah terlihat. Babak pertama mutlak menjadi milik Shakhtar. Dimotori bocah ajaib asal Brasil, Ilsinho, Hirnyky (julukan Shakhtar-Red) memborbardir habis pertahanan Bremen.

Werder yang turun tanpa jenderal lapangan Diego Ribas, kelimpungan mencari jalan keluar melakukan penyerangan. Werder berada di bawah bayang-bayang Shakhtar. Berkali-kali tusukan Ilsinho dari sisi kanan berhasil merusak pertahanan Werder.

Akhirnya pada menit ke-25, rangka gawang Bremen yang dikawal Tim Wiese kemasukan bola. Adalah upaya Ilsinho yang menyebabkan Werder tertinggal 0-1.

Sontekan kecil yang dilakukannya berhasil mengecoh Naldo dan bola diarahkannya kepada kompatriotnya, Luiz Adriano. Dengan satu sontekan pula, Adriano berhasil mengarahkan bola melewati Wiese.

Sepuluh menit berselang Werder menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas jarak jauh Naldo. Gol bek jangkung ini tercipta murni karena kesalahan kiper Andriy Pyatov yang tidak siap menghalau bola.

Di babak kedua Werder ganti memegang kendali permainan. Meski berupaya balik menggempur, lawan Bremen yang diasuh mantan pelatih Inter Milan, Mircea Lucescu, masih dapat mengimbangi skenario yang coba dikembangkan tim asal Jerman.

Kedua tim saling balik menyerang. Tapi satu peluang terbaik di babak kedua menjadi milik Bremen; di menit 70, sundulan Claudio Pizarro seharusnya berubah menjadi gol apabila Pyatov tidak melakukan penyelamatan gemilang.

Sundulan Pizarro menjadi aksi menegangkan terakhir di 45 menit kedua. Skor imbang 1-1 memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Di sini, petaka menjamah Werder. Satu lagi pemain Brasil yang memperkuat Shakhtar, Jadson, memberikan keunggulan bagi Shakhtar usai memanfaatkan umpan bek kanan Darijo Srna. Kesalahan kiper juga memainkan peran dalam gol kedua Shakhtar di menit ke-97, di mana Wiese membiarkan bola melewati pegangannya.

Hingga perpanjangan waktu usai, Werder gagal menyamakan kedudukan. Walhasil, Shakhtar berhasil mencetak sejarah sebagai pemegang terakhir Piala UEFA, karena mulai musim depan nama turnamen diubah menjadi UEFA Europa League.

sumber gambar : uefa.com

Read More......