Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai perkembangan teknologi broadband di Indonesia terhambat oleh minimnya ketersedian jaringan.
"Infrastruktur di Indonesia belum semuanya merata dan mampu mengakses broadband," kata Sekjen Mastel Mas Wigrantoro Roes Setiyadi pada acara Indonesian Broadband Summit ke-2, di Hotel RiItz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (21/4/2009).
Hal itu, lanjut Mas Wig� menjadikan� harga akses internet dengan teknologi tersebut tidak merata di semua wilayah.
"Di wilayah yang memiliki infrastruktur lumayan lengkap, maka harga broadband bisa lebih murah, begitupun sebaliknya," ujarnya.
Menurut� Mas Wig, perbedaan harga itu disebabkan masalah supply dan demand. "Jika infrastruktur lengkap, tentunya tercapai skala ekonomi yang membuat harga bisa ditekan murah," ujarnya.
Broadband dinilai sangat penting bagi Indonesia mengingat penetrasi dari akses internet mencapai 10 persen dari populasi. Diperkirakan pada 2012 tingkat penetrasi dari teknologi tersebut akan mencapai 20 persen dari populasi.
Mas Wig mengatakan, syarat untuk mendorong broadband mampu mendukung ekonomi, pemerintah harus bisa menciptakan ekosistem bagi industri.
"Salah satunya dengan menentukan harga frekuensi yang wajar bagi industri," katanya
source : http://techno.okezone.com
source gambar : http://bobbyfiles.files.wordpress.com/2008/12/broadband.gif
Wednesday, April 22, 2009
IT : Broadband Terhambat Harga Frekuensi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 komentar:
wew......kira2 harga yang paling murah dari broad band apa yach????
wow begitu alurnya
Oooo ternyata rumit juga, ya..
Tapi, bagi saya yang penting biaya akses internet murah.. Hiiihiiii
iya yg penting harganya murah......
terimaksih buat infonya......
nice info....
Post a Comment