Thursday, March 19, 2009

Kesehatan : Tempat terburuk untuk kesehatan kita

Bukan cuma pemilik toko yang harus peduli akan display barang yang dijualnya. Kita juga harus begitu. Menurut para ahli, cara kita mengatur segalanya, mulai dari barang-barang, posisi berdiri di kelas kebugaran sampai tempat penyimpanan obat di rumah ternyata bisa membawa pengaruh pada kesehatan. Berikut beberapa posisi barang yang ternyata berdampak buruk bagi kita, dan solusi penempatan terbaik.

Sikat gigi
Tempat terburuk: Wastafel kamar mandi
Yang menjadi masalah adalah posisi wastafel yang dekat dengan kloset. Menurut pakar kuman Chuck Gerba, PhD, profesor mikrobiologi lingkungan di University of Arizona, kloset mengandung 3,2 juta bakteri di setiap 2,5 cm perseginya. Sewaktu kita menekan tombol flush, udara yang ikut keluar akan mengembuskan bakteri sejauh radius 1,8 meter. Artinya, lantai, wastafel, dan sikat gigi pun ikut tercemar bakteri. Jadi, menyikat gigi dengan air wastafel di kamar mandi sama saja dengan menyikat gigi dengan air toilet. Tidak mau, kan? Kalau begitu, lebih baik simpan sikat gigi di tempat tertutup, misalnya di kotak obat atau di dekat lemari, demikian saran Gerba.

Mencoba tidur
Tempat terburuk: Di bawah lapisan selimut
Di tengah cuaca yang dingin, apalagi sehabis hujan deras sepanjang hari, tentulah sangat nikmat untuk tidur di bawah tumpukan selimut yang akan memberi kehangatan maksimal. Tetapi ternyata tubuh yang terlalu hangat justru membuat kita sulit tidur. Untuk mempermudah tidur, usahakan agar tubuh mengeluarkan panas dari tangan dan kaki, kata Helen Burgess, PhD, asisten direktur Biological Rhythms Research Laboratory di Rush University Medical Center, Chicago. Pakailah kaus kaki untuk melebarkan pembuluh darah di bagian kaki. Setelah itu, lepaskan kaus kaki dan biarkan kedua kaki menjulur keluar dari selimut.

Meletakkan televisi
Tempat terburuk: Dekat tempat makan
Banyak penelitian menunjukkan kebiasaan makan dengan perhatian teralih ke tempat lain bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Sebab, kita jadi tidak menghitung berapa banyak makanan yang masuk ke dalam tubuh. Dari penelitian tahun 2006 terbukti kita akan makan lebih cepat jika dilakukan sambil nonton televisi, dibandingkan sambil mendengarkan musik. Jadi, sebisa mungkin jangan makan di depan televisi.

Mencari makanan saat lapar berat
Tempat terburuk: Drive-thru di restoran
Saat memasuki lajur khusus ini, yang kita inginkan adalah kecepatan mendapatkan makanan, sehingga pilihan makanan pun akan meleset jauh dari yang sebelumnya kita bayangkan, dari segi kuantitas makanan maupun kalorinya. Tak heran, banyak pakar yang menganggap hobi mampir ke drive-thru ini sebagai salah satu pendorong semakin banyaknya timbunan lemak di tubuh. Karenanya, miliki pilihan tempat makan yang bisa diandalkan di saat darurat seperti ini. Atau, silakan parkir mobil Anda dan bersantaplah di dalam restoran. Dengan demikian Anda bisa mengajukan permintaan khusus, misalnya salad tanpa mayones, sehingga asupan kalori pun jadi aman.

Toilet umum
Tempat terburuk: Bilik bagian tengah
Area ini mengandung lebih banyak bakteri dibandingkan bilik-bilik lainnya. Demikian menurut data yang dikumpulkan Gerba, yang tidak dipublikasikan untuk umum. Tapi tenang, kita tidak akan terjangkit penyakit menular seksual dari dudukan toilet, seperti yang sering dikhawatirkan. Hanya saja kemungkinan terjangkit penyakit sangat besar kalau kita memegang gagang pintu toilet yang penuh kuman, dan setelah itu tidak mencuci tangan dengan bersih.

Kursi pesawat terbang
Tempat terburuk: Bagian belakang
Saat akan check in di bandara, kita sering bingung dalam memilih tempat duduk. Di bagian depankah, belakangkah, tengah, dekat pintu darurat, atau dekat kursi pramugari? Sebelum memutuskan, ada banyak faktor yang bisa dijadikan pertimbangan. Salah satunya adalah masalah mabuk perjalanan. Hindari duduk di bagian ekor pesawat kalau Anda termasuk orang yang gampang mabuk udara, kata pensiunan pilot United Airlines, Meryl Getline, yang saat ini mengoperasikan situs penerbangan fromthecockpit.com. "Perlu diketahui bahwa posisi duduk di pesawat mirip dengan permainan papan jungkat-jungkit. Semakin jauh dari bagian tengah, semakin terasa gerakan naik-turunnya," jelas Getline sambil menyebut bagian belakang sebagai bagian yang paling banyak guncangan. Salah satu penyebabnya adalah ekor pesawat yang cenderung lebih besar dibanding bagian depannya. "Pilihan paling ideal adalah cari tempat duduk yang terdekat dengan bagian sayap."

Sepatu olahraga dan sandal
Tempat terburuk: Di lemari kamar tidur
Jangan sekali-kali masuk ke rumah dengan menggunakan sepatu yang kita pakai seharian di luar. Itu sama artinya dengan mengundang zat pencemar dan penyebab alergi. Dari sebuah penelitian tahun 1999 ditemukan bahwa zat kimia dari halaman rumah bisa bertahan seminggu penuh di dalam rumah. Bagian yang paling banyak tercemar adalah jalan atau rute yang biasa dilalui begitu kita datang dari luar dan masuk rumah. Kurangi kemungkinan pencemaran zat berbahaya dengan meninggalkan sepatu di depan pintu. Letakkan saja di keranjang atau di bawah bangku teras. Apabila sepatu yang kita pakai tidak menyentuh halaman sama sekali, bolehlah dipakai masuk ke kamar tidur. Atau, lebih baik dijinjing saja.

Tas tangan
Tempat terburuk: Di dapur
Tas tangan kita yang cantik itu ternyata bisa jadi sarang mikroba. Menurut Gerba dan timnya, di setiap 2,5 cm persegi tas kita terdapat sekitar 10.000 bakteri! Plus, sepertiga bagian tas terbukti positif mengandung bakteri fecal. Fakta ini tak mengherankan mengingat benda kesayangan kita ini sering "mendarat" di tempat-tempat kotor, seperti lantai bus, di bawah meja restoran, bahkan di lantai toilet umum. Dan, semua itu kita lakukan tanpa sadar. Saran Gerba, taruh tas di laci atau di atas kursi. Yang penting, bukan di meja makan atau tempat yang dipakai untuk menyiapkan makanan.

Menyimpan obat
Tempat terburuk: Di kotak obat
Sebagian orang menempatkan kotak obat di kamar mandi, tempat yang kerap dianggap paling sejuk di rumah. namun, tak jarang temperatur di sana bisa mencapai 38 derajat Celcius. Padahal, ada beberapa jenis obat yang tidak dianjurkan disimpan di suhu ruangan terlalu tinggi. Misalnya obat kolesterol Lipitor yang harus disimpan di
suhu sekitar 25 derajat Celcius. Karenanya, lebih baik simpan obat-obatan Anda di tempat yang kering dan dingin, misalnya di dapur.

Meletakkan buah sebelum dibersihkan
Tempat terburuk: Di bak cuci piring
Menurut Kelly Reynolds, PhD, profesor dan ahli mikrobiologi lingkungan dari University of Arizona, bak cuci piring yang terdapat di dapur merupakan tempat yang paling banyak mengandung bakteri. Bahkan, lebih banyak dibandingkan dengan yang terdapat di toilet sekalipun. Jadi, kalau stroberi yang sedang dibersihkan terjatuh, segera masukkan ke tempat sampah, jangan malah ke dalam mulut.

Menyimpan kopi
Tempat terburuk: Di lemari es atau freezer
Anda kira kesegaran kopi bisa terus terjaga dengan meletakkannya di lemari es? Pikir sekali lagi. Setiap kali dikeluarkan dari lemari es, kopi akan mengalami perubahan suhu dari rendah ke lebih tinggi, sehingga akan menimbulkan pengembunan. "Rasa kopi jadi tidak sedap lagi," kata John McGregor, PhD, profesor di departemen teknologi pangan dan gizi masyarakat di Clemson University. Tempat paling ideal untuk menempatkan kopi, baik dalam bentuk biji maupun bubuk, adalah wadah berwarna gelap dan kedap udara. Letakkan di atas meja dapur atau dalam lemari.

Sumber : http://waspada.co.id

0 komentar: