Saturday, March 07, 2009

IT : Pengguna Google Book Search Indonesia nomor dua di Asia


umlah pengguna Google Book Search Indonesia berada di peringkat kedua di Asia, mengalahkan China dan Malaysia. Tingginya angka tersebut merupakan hasil kontribusi nyata dan kerja keras para penerbit buku Indonesia yang aktif mengirimkan data buku-buku mereka ke dalam Google Book Search. Google Inc mendapuk India untuk menempati posisi teratas di Asia. Sementara itu, di urutan pertama "top ten" jumlah pengguna Google Book Search di seluruh dunia ditempati oleh AS.

Data tersebut diungkapkan oleh Erik Hartmann, Strategic Partner Development Google, saat mempresentasikan Google Book Search pukul 09.00 pagi tadi (6/3) di Gedung PBMM (Penerbit Buku Kompas Gramedia), Palmerah Selatan. Kedatangan Erik, perwakilan Google dari Singapura itu, dalam rangka memenuhi undangan 'Diskusi Terbatas Google - PBMM', yang dimoderatori oleh Edi Taslim dari Kompas.com.

"Teknologi selalu berubah dan ini baru terjadi pada kami, yaitu sebuah model baru bisnis teknologi," tutur Erik kepada Kompas.com seusai presentasi. "Dan kami berterima kasih kepada para penerbit di grup Gramedia yang telah begitu aktif mengirimkan data-data buku mereka kepada kami," tambahnya.

Erik mengatakan, hadirnya Google Book Search ini bukan tidak mungkin semakin menyemarakkan nadi bisnis bidang penerbitan di Indonesia. "Kemungkinan itu besar sekali mengingat online channel di Indonesia juga terus mengalami perkembangan yang signifikan, baik itu dari sisi kebijakan, jumlah provider, serta media yang bermain di industri ini," tambahnya.

Terkait perkembangan tersebut, Erik menyontohkan prospek industri penjualan buku online di AS tahun lalu. Penjualan online mampu mencetak angka 13 persen, hanya selisih 5 persen lebih kecil dari penjualan langsung di toko buku. Jualan online tersebut bahkan mampu mengalahkan penjualan di klub baca buku yang hanya mencapai 5 persen.

"Dan tentu saja, penjualan dengan cara ini akan membuat strategi pemasaran para penerbit akan semakin luas, apalagi tidak perlu biaya untuk calon konsumen mengaksesnya," tandas Erik.

Sumber : http://tekno.kompas.com

0 komentar: