Thursday, January 22, 2009

Harga Minyak Meroket Tajam 6%


Harga minyak mentah dunia mengikuti bursa terbesar di dunia Wall Street yang menguat tembus enam persen. Meskipun, cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS) diprediksikan masih akan berlimpah.

Pada perdagangan Rabu 21 Januari waktu setempat, harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Maret berhasil menguat USD2,71 ke level USD43,55 per barel di New York Mercantile Exchange.

"Segala sesuatunya kini mengacu pada kondisi ekonomi dan pasar finansial," ujar analis di Oil Price Information Service Tom Kloza, seperti dilansir dalam Associated Press, Kamis (22/1/2009).

Sedangkan, salah seorang analis lainnya dari lembaga informasi energi dari McGraw-Hill Cos mengatakan, terkait dengan alternatif minyak jenis lainnya, potensinya cukup besar, tentunya harga minyak gas eceran masih akan mengikuti pasar kedepannya.

Sementara itu, Departemen Energi dijadwalkan menerbitkan akan laporan mingguan cadangan minyak AS pada hari ini. Analis memperkirakan cadangan minyak AS akan naik 1,9 juta barel.

Jika estimasi itu benar, maka cadangan minyak AS akan naik 9,8 juta barel hanya dalam tiga pekan. Artinya, permintaan dari industri dan konsumen akan terus menurun.

Sebelumnya, indeks Dow Jones berhasil menguat 270 poin karena dari IBM yang memperkirakan mencatat laba yang melampaui estimasi analis. Namun, harga minyak masih akan terus naik turun seiring dengan belum pulihnya perekonomian AS dan global

0 komentar: